Isi kotak obat rumah tangga
(KORT) bergantung pada komposisi keluarga. Keluarga muda,
yang terdiri atas sepasang suami istri muda dan seorang anak balita, isi
kotak obatnya akan berbeda dengan keluarga yang terdiri atas suami
istri paruh baya dan anak-anak yang berangkat dewasa. Juga berbeda
dengan KORT untuk pasangan lanjut usia.
Walaupun demikian, ada
obat yang merupakan kebutuhan orang pada umumnya. Sebutannya, obat
dasar. Obat tersebut untuk mengatasi kecelakaan di rumah tangga
(tersayat, jatuh, terkilir, terbakar atau tersiram air mendidih, digigit
serangga, dsb.), keluhan dan gejala fisik yang remeh tetapi mengganggu
(demam, sakit kepala, pilek, batuk, pegal otot), serta keluhan dan
gejala fisik yang berpotensi membahayakan (diare pada manula maupun
balita, dan kejang demam pada anak balita). Obat dasar biasanya juga
disertai dengan alat kesehatan.
Selebihnya, KORT harus berisi
obat khusus untuk penyakit yang diderita oleh salah satu anggota
keluarga, yang mungkin bersifat kambuhan macam mimisan, asma bronkiale,
alergi makanan/obat, penyakit jantung koroner, nyeri haid, kejang,
gastritis, sembelit, dan gangguan tidur. Tentu saja, obat-obat ini kita
peroleh dengan bantuan dokter keluarga, sebab sebagian besar
obat-obatnya merupakan obat keras yang hanya digunakan di bawah
pengawasan dokter.
Obat dasar, yang harus ada dalam KORT, umumnya
adalah obat yang bersifat simtomatik, menghilangkan gejala. Sebagai
obat bebas terbatas, obat-obat ini dijual bebas tetapi penggunaannya
dibatasi oleh tata cara dan dosis tertentu. Oleh karena itu jangan lupa
membaca aturan pakai dan peringatan pada kemasan atau pada lembar sisip
dalam kemasan, serta mematuhinya. Sayangnya, informasi tersebut tidak
selengkap patient package insert (PPI) yang dikenal di negara Barat.
Obat dasar tadi meliputi:
§
Obat luka & luka bakar. Di dalamnya termasuk obat merah, yakni
antiseptik yang dijual tanpa merek, atau yang tersedia dalam botol kecil
maupun besar dengan merek. Juga, perubalsam atau salef levertran untuk
luka bakar ringan. Tetapi tindakan pertama untuk luka bakar ringan yang
harus dilakukan adalah pendinginan dengan es atau rendaman air dingin
supaya panas segera didinginkan dari luar dan tidak “membakar” jaringan
lebih dalam.
§ Obat pereda nyeri dan demam (analgesik dan
antipiretik. Dalam kelompok ini adalah obat-obat yang mengandung
parasetamol (nama lainnya: asetaminofen) macam Panadol atau Biogesic.
Dalam bentuk kombinasi, parasetamol juga terdapat dalam Oskadon dan
Neozep, misalnya. Pereda nyeri dan demam yang baik lainnya adalah asam
asetilsalisilat, atau asetosal. Bahan tersebut terkandung dalam puluhan
produk lainnya (seperti Aspirin, Naspro). Analgesik-antipiretik biasanya
tersedia juga dalam bentuk sirup atau tetesan untuk pasien anak-anak,
misalnya Tempra, Bodrexin, Termorex. Beberapa obat lebih bersifat
analgesik dan tidak bekhasiat antipiretik sehingga bukan obat tepat
untuk demam, misalnya asam mefenamat (dalam Ponstan), ibuprofen (dalam
Axalan, Ibufen). Obat-obat ini baik sekali untuk menghilangkan nyeri
otot dan sendi, atau nyeri haid.
§ Obat flu. Kelompok ini
merupakan obat kombinasi yang selalu mengandung analgesik-antipiretik,
tetapi berbeda dengan kelompok di atas. Obat flu biasanya mengandung zat
aktif lain untuk mengurangi produksi lendir atau mengatasi hidung
tumpat (decongestant). Fenilpropanolamin (PPA) dan pseudoefedrin adalah
contoh dekongestan. Beberapa antiflu juga mengandung antialergi, penekan
batuk (antitusif), atau pemacu batuk (ekspektoran), karena gejala flu
memang bermacam-macam. Kita dapat memilih jenis antiflu yang cocok
dengan gejala yang sering muncul ketika terserang flu. Sekali lagi
jangan lupa membaca lembar sisip (PPI) produk karena kelompok obat ini
merupakan obat bebas terbatas.
§ Obat gosok. Kelompok ini sudah
lama dikenal sebagai obat untuk menghangatkan atau mendinginkan tubuh.
Juga dapat mengatasi gatal atau sakit akibat gigitan serangga. Di
dalamnya termasuk minyak atsiri (seperti minyak kayu putih, minyak
sereh, atau minyak cengkeh), yang biasanya menghangatkan tubuh sehingga
dapat membantu mengatasi perut kembung. Vaporub tertentu ternyata juga
mengandung minyak kayu putih. Sementara itu, berbagai balsem atau salef
sebenarnya mengandung metilsalisilat atau analgesik lainnya. Hanya saja,
tambahan mentol dan kamfer membuat obat gosok ini mula-mula menimbulkan
rasa dingin sehingga setelah diurutkan, bagian tubuh tersebut harus
ditutup. Uap yang ditimbulkan oleh obat-obat ini akan terhirup dan
memberikan juga rasa hangat dan lega di saluran napas.
§ Garam
oralit. Obat ini diperlukan oleh anak-anak dan orang dewasa yang
mengalami mencret-mencret. Sebenarnya diare merupakan cara tubuh untuk
mengeluarkan sesuatu yang tidak dapat diterima oleh usus, misalnya
makanan busuk atau racun yang dilepas oleh virus dan kuman. Sayangnya,
orang dewasa sering melupakannya, bila mencret-mencret. Dalam keadaan
lemas bukannya oralit yang diminum, tetapi obat diare. Tampaknya, konsep
tentang manfaat diare belum dipahami oleh masyarakat, sehingga orang
sering ingin buru-buru menghentikan diare.
Selain obat dasar,
KORT sebaiknya juga berisi bahan atau alat kesehatan. Di antaranya,
plester, pembalut, kasa, kapas, dan gunting. Plester dapat dibedakan
atas plester biasa dan plester obat (misalnya Hansaplast atau Band Aid)
yang berguna untuk mengobati luka kecil. Untuk luka lebih luas sebaiknya
digunakan potongan kecil kasa steril yang dikemas dalam kotak. Pembalut
biasa umumnya dijual dalam gulungan yang lebarnya macam-macam. Gunting
yang disiapkan dalam KORT sebaiknya tidak terlalu kecil.
KORT
bisa pula diisi dengan obat wajib apotik, yaitu obat keras yang bila
diperlukan dapat diperoleh di apotik walaupun tanpa resep. Apotik bahkan
wajib memberikannya kepada konsumen yang membutuhkan dan wajib
memberikan penjelasan seperlunya. Apotik hanya boleh memberikannya dalam
jumlah terbatas dan tenaga apoteker atau asistennya harus memberikan
informasi tentang penggunaannya. Obat-obat yang masuk dalam kelompok ini
ditetapkan oleh pemerintah pada tahun 1990. Tiga tahun kemudian daftar
obat ini menjadi lebih panjang lagi. Ini menunjukkan betapa pentingnya
kedudukan pengobatan sendiri. Ya, self-medication harus dijalankan
dengan benar barulah bermanfaat, kalau tidak, bisa jadi mudarat yang
datang.
Obat yang tergolong dalam obat wajib apotik antara lain:
§ Kontrasepsi
§ Obat saluran cerna: obat “maag”, obat mules, obat mual dan kembung, obat radang usus, juga obat cacing
§ Obat batuk dan asma dalam bentuk tablet maupun obat hirup
§ Obat kulit untuk infeksi kuman, jamur, eksim
§ Obat-obat antialergi.
Menentukan isi KORT
Bagi
keluarga muda yang punya anak balita, selain berisi obat dasar, KORT
hendaknya berisi tambahan obat yang biasanya dibutuhkan untuk penyakit
anak balita. Obat-obat tambahan tersebut adalah:
§ Bedak untuk menghilangkan gatal akibat biang keringat
§
Obat kejang demam bila balita kita pernah mengalami kejang demam. Untuk
itu, mintalah nasihat dokter dalam mengantisipasi kejang demamnya.
Kalau dokter membekali puyer berisi obat kejang, sebelum menggunakannya,
periksa dulu apakah puyer tersebut masih layak pakai. Dokter juga
mungkin menganjurkan Anda menyimpan krim diazepam yang tersedia dalam
tube kecil untuk dimasukkan ke dubur ketika anak mengalami serangan
kejang. Pelajari betul cara penggunaannya.
§ Andrenalin (1 - 2
ampul) bila si kecil sering mimisan. Simpan obat itu untuk dibubuhkan ke
kapas dan disumbatkan ke lubang hidung yang berdarah. Obat ini hanya
boleh didapat dengan resep dokter, jadi kita perlu melapor ke dokter
keluarga bila anak kita mengalami mimisan. Daun sirih yang digulung
kemudian dimasukkan ke lubang hidung merupakan cara tradisional yang
sama manjurnya.
§ Tablet atau obat hirup salbutamol, atau
aminofilin supositoria bila di rumah kita ada penderita asma bronkiale.
Perhatikan bahwa obat hirup untuk anak takarannya lebih kecil. Jangan
lupa: pelajari betul cara menggunakan obat hirup tersebut.
§
Tablet CTM dan tablet deksametason bila ada anggota keluarga yang
menderita alergi terhadap makanan atau obat tertentu. Bila kita yakin
bahwa kulit merah dan gatal setelah makan udang itu adalah gejala
alergi, segeralah minum kedua tablet tadi masing-masing satu.
Pada
keluarga yang lebih lanjut, pola penyakitnya tentu berbeda. Keluhan
saluran cerna, mulai dari mual, kembung, mules, sampai ke sembelit;
gangguan tidur; penyakit jantung, hipertensi; penyakit kencing manis;
dan rematik mewarnai kehidupan keluarga paruh baya atau lanjut usia.
Maka obat yang perlu ditambahkan pada KORT meliputi:
§ Berbagai
antasida yang digabung dengan obat pelemas usus (antispasmodik). Merek
obat ini banyak dan dapat dibeli bebas. Pirenzepin baik sekali untuk
mengatasi kelebihan asam lambung, metoklopramid (Primperan) untuk
mengatasi mual, sedangkan sediaan bismut dapat mengatasi kembung. Ketiga
obat ini merupakan obat wajib apotik.
§ Cairan parafin, seperti
yang terdapat dalam Laxadine, dapat dibeli bebas, sementara obat
sembelit lain yang dipasarkan dan diiklankan dengan nama Dulcolax
merupakan obat bebas terbatas yang penggunaannya harus hati-hati.
§
Obat mules semacam Buscopan, yang harus digunakan di bawah pengawasan
dokter. Upaya darurat mengatasi serangan mules, misalnya tengah malam,
adalah menghangatkan perut dengan botol panas atau dengan minyak atsiri.
Yang
juga perlu diperhatikan, obat batuk berdahak, misalnya, yang mengandung
asetilsistein atau bromheksin tidak perlu disimpan dalam KORT sebab
kita dapat membelinya esok atau lusa, atau tidak sama sekali karena
minum air dalam volume banyak pun sudah sama manjurnya. Selain itu,
sirup obat tak baik disimpan lama.
Dalam keadaan tertentu, KORT juga perlu diisi dengan obat-obat khusus. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
§
Tablet isosorbid dinitrat untuk penderita angina pektoris (nyeri dada
yang dicetuskan oleh kerja keras dan kegembiraan berlebih). Obat yang
penggunaannya diletakkan di bawah lidah ini hanya dapat diperoleh
melalui resep dokter. Biasanya dokterlah yang menyarankannya. Supaya
pemakaiannya tepat, tanyakan benar cara menggunakannya dan tanda bahaya
yang mengharuskan penderita segera menggunakan tablet ini.
§ Obat
penenang semacam diazepam mungkin perlu disimpan kalau insomnia sangat
mengganggu. Namun, biarlah dokter yang memilih obat penenang terbaik
buat pasien, sebab insomnia banyak bentuknya dan berbeda obatnya. Selain
itu, pastikan bahwa obat itu aman dari penyalahgunaan oleh anggota
keluarga lainnya. Kalau dirasa tidak aman, lebih baik tidak menyimpan
obat penenang dalam KORT.
§ Zalf atau jeli yang mengandung
diklofenak atau piroksikam mungkin diperlukan untuk radang sendi yang
memang berat dan obat gosok biasa mungkin tidak menolong.
Obat
khusus lainnya adalah obat-obat yang memang digunakan rutin untuk
penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, lemah
jantung, kencing manis, tuberkulosis, dan lain sebagainya. Obat-obat ini
harus diminum dengan aturan tertentu, jadi pastikan bahwa persediaannya
tidak “putus”. Bila obat-obat itu tinggal 2 - 3 tablet saja, segeralah
temui dokter untuk periksa ulang atau meminta resep baru.
Senin, 31 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pemuda Tepus Kulon
- Tepus Kulon
- Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia
- blog yang berisi semua yang bermanfaat dan update kegiatan pemuda dan pemudi tepus kulon
0 komentar:
Posting Komentar